Minggu, 28 Desember 2014

Selamat Malam Malaysia 370

"SELAMAT malam Malaysia tiga tujuh nol." Ucapan ini menjadi komunikasi terakhir antara pengawas lalu lintas udara dan pesawat Malaysia Airlines yang hilang 8 Maret 2014 seperti dirilis Pemerintah Malaysia.

Pesawat Boeing 777-200ER yang terbang dari Bandara Internasional Kuala Lumpur tak pernah sampai ke Bandara Internasional Ibu Kota Beijing. Hilang secara misterius. Terakhir kali melakukan kontak dengan pengawas lalu lintas udara kurang dari satu jam setelah lepas landas.

Pesawat ini mengangkut 12 awak dan 227 penumpang dari 15 negara, kebanyakan di antaranya adalah warga negara Tiongkok. Hari itu juga, pencarian dan penyelamatan dilakukan di Teluk Thailand dan Laut Tiongkok Selatan.

Hilangnya pesawat ini kemudian menjadi drama. Keluarga penumpang frustasi. Sehari setelah pesawat hilang, pencarian diperluas dengan melibatkan sejumlah negara. Kemudian bergabung negara-negara lainya sehingga total 26 negara terlibat pencarian. Upaya penyelamatan terbesar yang pernah dilakukan dalam sejarah.

Kabar tentang kemungkinan keterlibatan penumpang muncul setelah dua penumpang asal Iran terbukti menaiki pesawat dengan paspor curian. Namun Interpol menyebutkan, dua identitas palsu dalam manifest tidak terkait dengan hilangnya pesawat

Tanggal 20 Maret, pesawat dan kapal dikirim ke Samudera Hindia Selatan setelah serangkaian foto satelit yang memperlihatkan kemungkinan adanya serpihan pesawat di sebelah barat daya Australia, tepatnya di ujung paling tenggara lokasi selatan.

Serpihan lain di sekitarnya terlihat oleh pesawat militer Australia dan Tiongkok pada 24 Maret. Meski keberadaannya masih tidak diketahui, pejabat Malaysia Airlines dan Pemerintah Malaysia percaya pesawat ini jatuh di Samudra Hindia Selatan tanpa ada yang selamat.

Empat bulan kemudian, insiden kembali menimpa Malaysian Airlines. Pesawat Malaysia Airlines Boeing 777 dengan nomor penerbangan MH17 yang membawa 283 penumpang dan 15 awak pesawat jatuh di Ukrania dekat perbatasan Rusia pada 17 Juli 2014.

Pesawat ini tinggal landas dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur. Kantor berita Interfax mengabarkan, pesawat telah ditembak di atas ketinggian 10 kilometer di atas Ukraina bagian timur.

Insiden yang menimpa dua pesawat Malaysian Airlines ini menyita perhatian dunia. Pada tahun 2014, wabah penyakit karena virus Ebola serta munculnya Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) juga tak kalah menghebohkan. Dan, di pengujung tahun, kerusuhan rasial terjadi di Ferguson, Amerika Serikat.


.:: sumber Tribun Manado, Sabtu, 27 Desember 2014 ::.

Tidak ada komentar: