Senin, 11 November 2013

Glory Hunter

UMBERTO Eco, profesor semiotik, meragukan revolusi bisa terjadi di hari Minggu; di saat ada pertandingan sepakbola. "Is it possible to have a revolution on football Sunday?" demikian pertanyaan retoris sang filsuf. 

Keraguan itu mungkin muncul karena suguhan sepakbola yang secara rutin digelar di akhir minggu di Eropa, seperti di Italia, negara asal Eco. Rutinitas telah membentuk penggila sepakbola untuk menunggu hari Minggu tiba. Mungkin lebih khusyuk di stadion sepakbola dibandingkan di gereja. 

Saat ini, bukan orang eropa sana saja yang menunggu hari minggu untuk menyaksikan pertandingan sepakbola. Di Indonesia pun mulai ketularan. "It's supersunday," tulis seorang pendukung fanatik Manchester United di Kotamobagu di status blackberry messenger-nya. 

Ya, MU akan bertanding Arsenal. Lawan Setan Merah ini bukan tim ecek-ecek. Bahkan, kendati sempat diragukan di awal musim, skuat the young guns ini menunjukkan performa yang apik. Di sisi lain, MU juga mulai membaik setelah di awal-awal musim terseok-seok. 

Saya saat ini mendukung Arsenal. Seorang pendukung MU mengejek saya karena mendukung The Gunners. "Kamu hanya pecinta kemenangan. Glory Hunter. Setiap tim yang selalu menang, kamu dukung. Fans itu mendukung saat tim menang atau pun kalah," kata dia. 

Well, bagi saya ungkapan selalu mendukung di saat menang dan kalah hanya bagi Persib Bandung. Untuk klub luar, saya hampir tak peduli. Klub manapun yang bermain apik, akan saya cintai. Begitu pun Arsenal yang walaupun beberapa musim tak pernah juara di liga Inggris tapi selalu menunjukkan permainan yang menghibur. 

Orang bilang; tak butuh alasan untuk mencintai sesuatu. Tapi bagi sepakbola rasanya tidak, kecuali, tentu saja, tetap, Persib Bandung. Saya menyukai Arsenal karena permainannya dan sosok Arsene Wenger. Wenger adalah pencetak pemain-pemain hebat. Hal tersebut pula yang membuat Arsenal bisa untung secara ekonomi. 

Begitu pun saat saya menyatakan pecinta Barcelona. Karena saya punya alasan. Saya menyukai klub dari Katalan ini karena sejarahnya. Dan, saya baru benar-benar menyukainya saat membaca buku Memahami Dunia Lewat Sepakbola karta Franklin Foer sekitar tahun 2004. Ada satu bagian di buku itu yang mengupas Barcelona. 

Ok, ngelantur tentang Barcelona-nya cukup, kembali ke MU lawan Arsenal. Alasan lain mengapa saya mendukung Arsenal adalah karena MU hampir dua dekade terakhir selalu mendominasi Liga Inggris. Sangat membosankan melihat sebuah dominasi itu. Tengok saja Liga Spanyol. Kalau tidak Barcelona, Real Madrid. Membosankan, bukan? 

Well, beberapa menit lagi wasit akan meniup pluit dan 'kick off' MU kontra Arsenal akan terjadi. Selamat menikmati bagi pecinta Liga Inggris. Yang terbaik pastilah pemenangnya. Dan, saya harap itu Arsenal!!! 

.:: Minggu, 10 November 2013, jelang MU vs Arsenal ::.