Selasa, 30 Desember 2014

Isak Tangis Brasil

FOTO: GETTY IMAGE
PARA pemain Brasil terkulai usai wasit asal Meksiko, Marco Rodriguez, meniup pluit tanda pertandingan semi final Piala Dunia 2014 di Stadion Mineirao pada 8 Juli berakhir. Sebagian pemain tak kuasa menahan air mata. David Luiz, pemain belakang Brasil, terisak-isak. 

"Saya hanya ingin membawa kebahagian bagi warga (Brasil). Mereka telah menderita karena persoalan-persoalan lain yang menimpa. Maafkan semuanya, maafkan rakya brasil," kata Luis yang menjadi Kapten Brasil pada pertandingan melawan Tim Nasional Jerman itu.
 

Suara Luis bergetar. Bulir bening keluar dari kedua mata pemain berambut kribo ini. Air mata itu terus mengali melewati pipinya dan kemudian terjatuh. "Saya hanya ingin membuat mereka tersenyum," kata pemain yang saat ini bermain untuk klub asal Perancis, Paris St-Germain.
 

Jerman yang berhasil mengalahkan Brasil di semifinal kemudian menjadi Juara Piala Dunia 2014. Tim Nasional atau Die Mannschaft menjadi negara asal Eropa pertama yang keluar sebagai juara di Benua Amerika setelah mengalah Argentina. Namun, kekalahan Brasil dari Jerman dengan skor 7-1 justru menjadi hal yang paling mencengangkan.
 

Sebagai tuan rumah, Brasil punya optimisme yang kuat untuk bisa meraih Piala Dunia ke-6. Pelatih Brasil saat itu, Luiz Felipe Scolari, tetap yakin para pemainya bisa menundukkan Jerman kendati tanpa diperkuat pemain andalanya, Neymar, dan sang Kapten, Thiago Silva. Namun, ia harus menerima kenyataanya.
 

"Saya kira, ini adalah hari terburuk dalam hidup saya," kata Scolari.

Duka bukan hanya milik pelatih dan para pemain saja. Sorotan kamera televisi menunjukkannya. Seorang anak laki-laki pendukung Brasil terlihat menangis tersedu-sedu. Susutan tangan di balik kacamatanya tak mamapu mengeringkan air mata. Sementara seorang kakek berkumis tebal hanya temangu memegang duplikat Piala Dunia.
 

Presiden Brasil Even Dilma Rousseff, bahkan menunjukkan kesedihanya dengan menuliskan 'kicauanya' di Twitter. "Saya memohon maaf dengan sangat kepada semuanya," tulisnya.
Kendati kalah di semifinal, bahkan hanya menempati urutan keempat, Brasil telah menunjukkan upayanya sebagai tuan rumah yang baik. Sekitar Rp 165 triliun digelontorkan untuk membiayai pagelaran setiap empat tahunan ini.
 

Di antara protes warganya yang menganggap penyelenggaraan Piala Dunia sebagai pemboroson, namun helatan tersebut dianggap paling menghibur. Tercipta 136 gol pada tercipta pada fase grup, atau enam gol lebih banyak dibandingkan helatan yang sama pada tahun 2002 di Jepang dan Korea Selatan. Total 171 gol tercipta dari seluruh pertandingan.
 

Hal unik lainya yang terjadi pada Piala Dunia 2014 ini adalah gigitan Suarez. Pemain Tim Nasional Uruguay Luiz Suarez  menggigit pemain belakang Giorgio Chiellini yang membuatnya harus keluar dari Piala Dunia 2014. Meme atau gambar lucu pun kemudian bermunculan setelah gigitan itu.
 

Ternyata bukan hanya sekali itu saja striker ini menggigit lawanya. Daily Star melaporkan telah delapan kali menggigit pemain, bukan tiga pemain seperti yang selama ini diberitakan. Selain Chiellini, Ottman Bakal, Branislav Ivanovic, menurut Daily Star, ada lima dugaan gigitan lainya sebelum ia terkenal.
 

Piala Dunia menjadi sorotan dunia pada tahun tahun ini. Sepakbola juga masih menjadi favorit bagi warga Indoneisia. Namun, bukan pretasi yang ditorehkan, Tim Nasional Indonesia senior gagal di Piala AFF. Bahkan, Tim Nasi Usia 19 Tahun yang sebelumnya memberikan harapan gagal juga gagal.
 

Sementara di Liga Super Indonesia, Persib Bandung kembali merengkuh gelar juara setelah menunggu 19 tahun. Bandung menjadi lautan biru saat para bobotoh merayakan keberhasilan tersebut.

.:: sumber Tribun Manado, Selasa, 30 Desember 2014 ::.

Tidak ada komentar: