Rabu, 26 Maret 2014

Mia San Mia

DRAMA itu tersaji di Camp Nou, Barcelona, 26 Mei 1999. Presiden UEFA Lennart Johansson sudah meninggalkan tempat duduknya. Namun saat dia melewati lorong stadion dan pluit terakhir ditiup Pierluigi Collina, dia tertegun melihat lapangan kebanggan warga Katalan itu.

"Saya tak memercayainya. Pemenang menangis dan yang kalah menari," kata Presiden UEFA kurun 1990-2007 asal Swedia ini.

Sampai menit ke 90, Piala Champions sudah berada di genggaman Bayern Munich. Bahkan, pialanya pun telah berhiaskan pita die Rotten. Namun petaka itu terjadi hanya dalam kurun dua menit saja.

Dua pemain pengganti dari Manchester United, Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solkjaer membuat pemain belakang die Roten, Samuel Kouffour menangis. Skor berubah di tambahan waktu, 2-1. MU menjadi klub Inggris pertama setelah 14 tahun puasa gelar di Liga Champions.   

Setelah itu, MU kembali mendapatkan Piala FA dan Piala Eropa. Treble Winners! Dan, Alex Ferguson kemudian mendapatkan gelar kesatrianya.

Keajaiban kadang datang satu kali. Tapi, mengharapkannya kembali juga gratis, kan? "Bukan hal mustahil tahun 1999 terjadi lagi," ujar Ady Imban, ketua klub penggemar MU di Kotamobagu setelah hasil pengundian perempat final Piala Champions, Jumat, 21 Maret 2014.

Ya, MU saat ini seperti macan ompong. Lolos perempat final bisa jadi keajaiban juga. Kalah dua kosong dari Olyampiacos di leg pertama, berhasil dibalikkan oleh hattrick Robin van Persie di leg kedua. Namun hasil undian ternyata MU harus berhadapan dengan Bayern Munich.

Berbeda dengan MU, kondisi di tim besutan Pep Guardiola sedang panas-panasnya. Mereka superior. Die Roten bisa menjadi juara Liga Jerman tercepat musim ini. Philip Lahm dkk, berselisih 23 poin dengan pesaing terdekatnya Borussia Dortmund. Mia san mia.

Sembilan kali MU dan Bayern Munich bertemu di Liga Champions. Dari sembilan pertemuan, empat laga di antaranya berakhir imbang. Sisanya, Munich lebih unggul dibandingnkan Menchester. Munich tiga kali dan MU dua kali.

Namun, final Piala Champion 1999 memberi pesan bagi saya untuk tak meninggalkan kursi sebelum pluit terakhir berbunyi. Jangan pernah matikan televisi karena tak tega melihat tim kesayangan kalah. Semuanya bisa terjadi sebelum waktu berakhir.   

Wassalam....

.:: lagi-lagi tentang MU, sementara hati meratapi kekalahan setengah losin Arsenal dari Chelsea, 23 Maret 2014 ::.

Tidak ada komentar: