Selasa, 30 Agustus 2011

Tunggu Hasil Itsbat dan Popular Religius

"Saya akan menunggu hasil Sidang Isbath." Demikian jawaban saya, ketika seorang teman bertanya apakah saya akan merayakan Lebaran pada Selasa (30/8/2011) atau Rabu (31/8/2011).

Saya percaya orang-orang yang bersidang Senin (29/8/2011) lebih paham menetukan kapan tanggal 1 Syawal. Jika pun perhitungan mereka tidak tepat, saya sebagai bagian umat tidak bersalah. 'Mereka yang bertanggungjawab, umat tidak bersalah.'

Yang pasti saat saya menulis nota ini, Senin (29/8/2011) sekitar pukul 14.10 wita, Ramadhan 1432 hijriyah akan segera berakhir; entah dalam hitungan jam atau satu hari lagi. InsyaAllah ada kerinduan untuk bertemu kembali bulan ini dan ada penyesesalan karena bulan yang agung ini tidak bisa saya manfaatkan dengan baik.

Satu hal lagi yang tersisa pada Ramadhan tahun ini adalah percakapan saya dengan seorang teman tentang semakin banyak pemuka agama yang tampil bak selebritas. Bahkan berita hiburan atau infoteinment pun isinya bukan lagi artis tapi para pemuka agama.

Mereka tampil lebih 'ngepop', kadang dengan hingar bingar musik popular dalam sebuah pertunjukkan. Popular Religius, kata teman saya, Priska Siagian. Hahaha.... Bagus juga istilahnya; 'popular religius'.

Entah, para penonton show itu lebih tertarik menyaksikan artis beraksi atau mendengarkan tausyiah sang ustadz. Sepertinya penceramah agama saat ini harus memiliki kemampuan entertain karena bagian dari dunia pertunjukkan.

Tapi sebagian masyarakat menganggap tak lucu juga ketika para penceramah agama tersebut sudah seperti pelawak. Seperti saat Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menegur beberapa mata acara beberapa waktu.

Pada kesempatan itu, lembaga ini juga menyatakan banyak keluhan masyarakat yang masuk terkait lawakan para ustadz di televisi. Hayo, kena....

Ya, setelah beberapa Ramadhan tahun terakhir dipenuhi dengan musik-musik dari 'surga' yang lirik lagunya tentang 'ketuhanan' sekarang saya akan lebih banyak menyaksikan 'hiburan' dari para penceramah. Mudah-mudahan hati saya yang paling tidak suka mendengarkan nasihat dari penceramah agama menjadi luluh dengan gaya entertain mereka.

Selamat merayakan Idul Fitri 1432 hijriyah. Mohon maaf lahir dan batin dengan sepenuh hati karena hati tidak bisa dibohongi atau dipalsukan. Semoga Tuhan menerima amalku dan amal kalian. Semoga kita bisa bertemu kembali dengan Ramadhan. Amin.

.:: Kotabangon, Kotamobagu 29 Agustus 2011/ 29 Ramadhan 1432 H ::.

Tidak ada komentar: